Sulit untuk pergi jika tidak kau bilang cukup, sulit pula untuk tetap di sini tanpa kau minta untuk tinggal. Temui aku. Karena sayang ini masih untukmu. Bagaimana bisa aku membunuhnya? Jika di setiap udara yang aku hirup tercium aroma kehadiranmu. Di setiap kejap mataku terbayang siluet wajahmu. Setiap doa dalam sholat ku sebut namamu. Bagaimana bisa aku bisa? Jika disetiap mulut ini berhenti bicara hanya namamu yang terlintas untuk ku pikirkan. Dan kemudian terhenti begitu saja, enggan meneruskan apa yang hendak terucap. Tertunduk lesu, merusak hidupku sendiri ketika aku hendak melupakanmu. Bantu aku, sekali saja, memilih jalan mana yang harus aku lalui. Dengan atau tanpamu.
Sebuah karya tidak lahir secara serta-merta. Butuh ketelatenan, karena garis tidak hanya terbentuk dari goresan pena, namun juga oleh rentetan titik-titik.
Senin, 17 September 2012
Jumat, 07 September 2012
MIMPIKU
Lepaskan mimpimu
bebas, agar kau bisa berlari menggapainya, dan agar Tuhan-lah yang memeluk
mimpi-mimpi itu. Bila kau dekap erat mimpimu, maka selamanya itu tetap akan
menjadi mimpi, tidak akan pernah terwujud. Karena buaian sang mimpi mampu
melenakanmu dari kenyataan, bahwa kau belum melakukan apa-apa untuk
menggapainya. Lepaskan, dan rasa kehilangan lah yang akan menuntunmu menemukan
mimpimu kembali, dalam wujud yang nyata.
Rabu, 05 September 2012
KONSISTEN
Ketika aku bilang
titik, maka selamanya itu adalah titik. Ketika aku bilang tegar, maka
berkali-kali aku jatuh tersandung aku akan bangun lagi. Ketika aku putuskan
untuk memilihnya, kenapa aku ragu???
WAITING
Just let it flow with the wind blowing
Just go and no one will follow
All of the sorrow, it's all fade away
Smile along your journey
Come back when You're ready
Be mine for ever after.
Bintang Kejora
Teringat
diskusi dengan seorang teman:
Haruskah
kita merasa takut oleh kanibal yang menegak habis semua yang kita miliki? Who
knows. Aku sedang tidak berada pada kondisi itu. Aku cuma tahu, bahwa malam
hari tidak akan indah hanya oleh satu bintang. Itu saja sudah cukup bagiku
untuk membagi semuanya. Tidak usahlah menghiraukan mana itu bintang kejora,
mana itu matahari. Semua punya peran masing-masing dan aku mencintai hidup ini.
Di sinilah letak jedak-jeduknya hidup, mengambil resiko^^Bismillah.
Lost in Papua Part II
Teminabuan memiliki arti kata yang sesuai dengan topografi
wilayahnya. Daerah muara dengan sejuta sungai (belum pernah saya hitung, tapi kalau gak percaya bisa coba dihitung
sendiri). Beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi hampir semuanya
adalah sungai, seperti Panta Kapal sebuah sungai yang membelok seperti pantat
kapal dengan tebing tinggi sebagai embatas sungai, bisa dialihfungsikan atau
biasa digunakan sebagai papan loncat indah bagi para pengunjung. Anak-anak
kecil pun bisa salto di udara lalu nyebur
ke air. Pemandangan yang wowwww. Ada
juga Tugu Trikora dengan cerita sejarahnya (maaf
saya bukan jurusan IPS jadi bukan ranah saya untuk menjelaska n sejarahnya
#alibi). Pelabuhan lama dan pelabuhan baru, di sana teman-teman bisa
memancing atau sekedar menghabiskan waktu sore melihat-lihat. Pelabuhan lama
menyuguhkan keindahan laut, hutan mangrove dan lokasi memancing, pun demikian
dengan pelabuhan baru. Kalau mau hasil pancingan lebih besar, teman-teman dapat
menyewa perahu nelayan atau sekedar mengganti uang bensin apabila teman-teman
sudah berkenalan dengan warga di sana. Perahu akan masuk ke daerah muara dan
ikan-ikan di sana memang sungguh wowww!!!
macam ikan merah, ikan panjang dan ikan-ikan yang besarnya bisa segede paha masing-masing. Dengan uang
yang cukup berlebih, yaaa...sekitar 900K ditambah kecakapan bersilaturahmi, teman-teman bisa menyewa
perahu atau bisa juga disebut feri (cukup untuk 20 orang) untuk memancing cukup
jauh dekat pulau tak dikenal sana. Dengan perjalanan sekitar 2 jam naik perahu
tersebut, hasil pancingan bisa sangat memuaskan. Stike! Pulau yang tak dikenal itu bisa jadi pemandangan menarik
tersendiri, pulau tak dihuni manusia hanya ada hutan dan rusa beserta
hewan-hewan lain. Selamat menikmati!
Masih banyak lagi objek wisata yang bisa dikunjungi, Kali Sembra
salah satunya. Dengan naik ojek 15K saja dari pasar lama (tempat saya
menginap), air yang jernih dan pemandangan hijau yang apik siap disantap mata.
Cukup dengan wisata sungai, wisata danau juga ada, namanya Danau *tuttttttttt (lupa). Saya sarankan datang
ke sana saat masih pagi buta, yaa sekitar jam 5-6 pagi berangkat dari pasar
lama. Pemandangannya akan lebih cantik saat sunrise.
Bagi teman-teman yang ahli fotografi lokasi-lokasi tersebut memiliki banyak
spot fotografi yang menjanjikan. Jangan lupa membawa tripod untuk memotret air terjunnya^^
Bagi yeng cakap bersilaturahmi atau yang berkelebihan uang
bisa menyewa L200 untuk berjalan-jalan ke Distrik Konda. Pecinta tantangan akan
lebih menyukai perjalanan ke sana. Jalannya masih off road, lebih dahsyat dibandingkan perjalanan dari Sorong ke
Temi, apalagi kalau yang menyetir sangat
ahli. Wooowwwww!!! Sambil berdiri
di bak terbuka L200, pegangan yang erat dan berteriak sesuka hati di tengah
hutan sungguh sangat menyenangkan. Suara teriakan akan bersaing dengan kocehan
burung-burung yang bersembunyi di hutan. Saran: Silakan servis L200 sebelum
melakukan perjalanan ke Konda, berhati-hati dalam menyetir karena bemper bisa
patah dan duduk di bak terbuka lebih menyenangkan. Anggrek hutan di sisi-sisi jalan
pun jumlahnya lebih banyak dibandingkan perjalanan ke Temi. Di tengah
perjalanan teman-teman akan berjumpa dengan beberapa orang yang biasa disebut
penjahat karena melakukan illegal logging.
Kayu-kayu itu!!! #nangisdarah. Di
hutan tersebut teman-teman dengan didampingi oleh warga bisa melakukan
perburuan rusa, babi hutan atau apapun hewan yang ingin diburu. Kalau tidak
ingin repot, di perjalanan jika sedang beruntung seperti kami, teman-teman akan
bertemu dengan warga yang hendak menjual hasil buruannya ke kota, jadi bisa
dibeli di jalan dan lebih murah (tawar
dulu yaaa...!). Sampai di ujung Distrik Konda adalah pelabuhan nelayan
dengan rumah panggung warga yang khas. Pantainya berlumpur jadi kurang cocok
untuk bermain-main. Tapi, bagi ahli fotografi saya yakin bisa menemukan spot
yang menarik untuk dijepret. Ammuke!
Kenang Kunang-Kunang
Malam
sepi
Aku
berpikir untuk mencari tempat yang asyik untukku sendiri
Untukku
memikirkan dan membayangkan apa saja
Malam
ini
Aku
menyaksikan sebuah drama tentang hotaru; kunang-kunang
Dan
seekor capung datang berkunjung ke kamarku
Ku buka
pintu dan ku tangkap ia
Ku
biarkan ia terbang bebas
Mencari
teduhannya
Membebaskannya
Aku
tahu, dan aku yakin
Bahwa
semua yang terjadi
Langit
pasti mencatatnya
Di atas
sebuah perkamen besar
Malam
ini
Salah
satu catatan itu kembali padaku
Mengingatkanku
pada capung dan kunang-kunang
Ya, aku orang yang sangat menghargai masa lalu.
Langganan:
Postingan (Atom)