Di
desaku capung dan kunang-kunang bersahabat
Angin
timur menjadi saksi persahabatan mereka
Ketika
terik surya menyapa
Petani
menyemai padi di sawah
Sepoi
angin mengiring kedatangan capung
Beradu
kecepatan dengan anak-anak yang berlarian di pematang sawah
Berkuasa
ia di udara
Terbang
tinggi menyapa langit
Hinggap
rendah di pucuk padi yang merekah
Sampai
sore menjelang
Dalam
damai capung terbang
Dan awan
berarak seolah kembali ke kediamannya yang agung
Di ufuk
barat, sirat warna jingga
Membiaskan
rasa rindunya pada sahabat lama
Sahabat
yang tak pernah bersua
Angin
sampaikan salam rinduku
Lantunkan
selamat datang jika ia berkunjung
Bisikkan
merdu nyanyian kutilang pagi tadi
Ceritakan
bagaimana aku terbang
Ingatkan
tentang aku
Teruntuk sahabat perdamaianku
Kasihku asri ladang kita
Rinduku rindu pada mata air
Cintaku bak berjuta benih yang
ditanam
Sahabatku kunang-kunang
Selalu aku termenung di ambang
sore
Di kaki langit aku memandang
bias sinar surya yang meredup
Sahabat, aku dengar
Malam itu sangat indah
Berjuta cahaya berkelip di
langit
Sahabat, petani ladang kita
bercerita
Ia sering melihatmu terbang di
sela-sela rami
Meliuk-liuk lambat seolah
menari
Sebuah tarian cantik peri malam
Sahabat, aku dengar
Kau dianugerahi permata oleh
dewata
Permata bersinar yang tak kian
padam
Bagai pelita yang mulia
Berkelip dari jauh dan
bergerombol
Begitu rupawan wujudmu kawan
Dalam lamun ku berkhayal
Kita terbang bersama
Alangkah sempurnanya malam
Alangkah bahagianya persahabatan
kita
Usah risau
Ladang kita
Ladang hijau ini selalu akan hijau
dan asri
Aku akan selalu menjaganya
Untuk kita dan anak-cucu kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar