Kamis, 23 Juni 2016

PAMIT

Tatapmu seluas mata ibu yang menemani bayinya terjaga kala malam,
Suaramu selirih bujuk maaf ayah,
Derai angin yang berlalu dirambutmu,
Hanya bisa ditangkap oleh lekuk simpul di bibirmu,
Yang lebih indah dari bulan sabit sebelum ramadhan datang,
Lebih hangat dari nasi putih hasil sawah sendiri,
Aku pergi hanya ingin memastikan, apakah jarak bisa mengalahkan elok dan juga jernih jelmamu.