Senin, 17 September 2012

With or Without You

Sulit untuk pergi jika tidak kau bilang cukup, sulit pula untuk tetap di sini tanpa kau minta untuk tinggal. Temui aku. Karena sayang ini masih untukmu. Bagaimana bisa aku membunuhnya? Jika di setiap udara yang aku hirup tercium aroma kehadiranmu. Di setiap kejap mataku terbayang siluet wajahmu. Setiap doa dalam sholat ku sebut namamu. Bagaimana bisa aku bisa? Jika disetiap mulut ini berhenti bicara hanya namamu yang terlintas untuk ku pikirkan. Dan kemudian terhenti begitu saja, enggan meneruskan apa yang hendak terucap. Tertunduk lesu, merusak hidupku sendiri ketika aku hendak melupakanmu. Bantu aku, sekali saja, memilih jalan mana yang harus aku lalui. Dengan atau tanpamu.

Jumat, 07 September 2012

MIMPIKU

Lepaskan mimpimu bebas, agar kau bisa berlari menggapainya, dan agar Tuhan-lah yang memeluk mimpi-mimpi itu. Bila kau dekap erat mimpimu, maka selamanya itu tetap akan menjadi mimpi, tidak akan pernah terwujud. Karena buaian sang mimpi mampu melenakanmu dari kenyataan, bahwa kau belum melakukan apa-apa untuk menggapainya. Lepaskan, dan rasa kehilangan lah yang akan menuntunmu menemukan mimpimu kembali, dalam wujud yang nyata.

Rabu, 05 September 2012

KONSISTEN


Ketika aku bilang titik, maka selamanya itu adalah titik. Ketika aku bilang tegar, maka berkali-kali aku jatuh tersandung aku akan bangun lagi. Ketika aku putuskan untuk memilihnya, kenapa aku ragu???

WAITING


Just let it flow with the wind blowing
Just go and no one will follow
All of the sorrow, it's all fade away
Smile along your journey
Come back when You're ready
Be mine for ever after.

Bintang Kejora

Teringat diskusi dengan seorang teman:
Haruskah kita merasa takut oleh kanibal yang menegak habis semua yang kita miliki? Who knows. Aku sedang tidak berada pada kondisi itu. Aku cuma tahu, bahwa malam hari tidak akan indah hanya oleh satu bintang. Itu saja sudah cukup bagiku untuk membagi semuanya. Tidak usahlah menghiraukan mana itu bintang kejora, mana itu matahari. Semua punya peran masing-masing dan aku mencintai hidup ini. Di sinilah letak jedak-jeduknya hidup, mengambil resiko^^Bismillah.

Lost in Papua Part II

Teminabuan memiliki arti kata yang sesuai dengan topografi wilayahnya. Daerah muara dengan sejuta sungai (belum pernah saya hitung, tapi kalau gak percaya bisa coba dihitung sendiri). Beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi hampir semuanya adalah sungai, seperti Panta Kapal sebuah sungai yang membelok seperti pantat kapal dengan tebing tinggi sebagai embatas sungai, bisa dialihfungsikan atau biasa digunakan sebagai papan loncat indah bagi para pengunjung. Anak-anak kecil pun bisa salto di udara lalu nyebur ke air. Pemandangan yang wowwww. Ada juga Tugu Trikora dengan cerita sejarahnya (maaf saya bukan jurusan IPS jadi bukan ranah saya untuk menjelaska n sejarahnya #alibi). Pelabuhan lama dan pelabuhan baru, di sana teman-teman bisa memancing atau sekedar menghabiskan waktu sore melihat-lihat. Pelabuhan lama menyuguhkan keindahan laut, hutan mangrove dan lokasi memancing, pun demikian dengan pelabuhan baru. Kalau mau hasil pancingan lebih besar, teman-teman dapat menyewa perahu nelayan atau sekedar mengganti uang bensin apabila teman-teman sudah berkenalan dengan warga di sana. Perahu akan masuk ke daerah muara dan ikan-ikan di sana memang sungguh wowww!!! macam ikan merah, ikan panjang dan ikan-ikan yang besarnya bisa segede paha masing-masing. Dengan uang yang cukup berlebih, yaaa...sekitar 900K ditambah kecakapan bersilaturahmi, teman-teman bisa menyewa perahu atau bisa juga disebut feri (cukup untuk 20 orang) untuk memancing cukup jauh dekat pulau tak dikenal sana. Dengan perjalanan sekitar 2 jam naik perahu tersebut, hasil pancingan bisa sangat memuaskan. Stike! Pulau yang tak dikenal itu bisa jadi pemandangan menarik tersendiri, pulau tak dihuni manusia hanya ada hutan dan rusa beserta hewan-hewan lain. Selamat menikmati!
Masih banyak lagi objek wisata yang bisa dikunjungi, Kali Sembra salah satunya. Dengan naik ojek 15K saja dari pasar lama (tempat saya menginap), air yang jernih dan pemandangan hijau yang apik siap disantap mata. Cukup dengan wisata sungai, wisata danau juga ada, namanya Danau *tuttttttttt (lupa). Saya sarankan datang ke sana saat masih pagi buta, yaa sekitar jam 5-6 pagi berangkat dari pasar lama. Pemandangannya akan lebih cantik saat sunrise. Bagi teman-teman yang ahli fotografi lokasi-lokasi tersebut memiliki banyak spot fotografi yang menjanjikan. Jangan lupa membawa tripod untuk memotret air terjunnya^^
Bagi yeng cakap bersilaturahmi atau yang berkelebihan uang bisa menyewa L200 untuk berjalan-jalan ke Distrik Konda. Pecinta tantangan akan lebih menyukai perjalanan ke sana. Jalannya masih off road, lebih dahsyat dibandingkan perjalanan dari Sorong ke Temi, apalagi kalau yang menyetir sangat ahli. Wooowwwww!!! Sambil berdiri di bak terbuka L200, pegangan yang erat dan berteriak sesuka hati di tengah hutan sungguh sangat menyenangkan. Suara teriakan akan bersaing dengan kocehan burung-burung yang bersembunyi di hutan. Saran: Silakan servis L200 sebelum melakukan perjalanan ke Konda, berhati-hati dalam menyetir karena bemper bisa patah dan duduk di bak terbuka lebih menyenangkan. Anggrek hutan di sisi-sisi jalan pun jumlahnya lebih banyak dibandingkan perjalanan ke Temi. Di tengah perjalanan teman-teman akan berjumpa dengan beberapa orang yang biasa disebut penjahat karena melakukan illegal logging. Kayu-kayu itu!!! #nangisdarah. Di hutan tersebut teman-teman dengan didampingi oleh warga bisa melakukan perburuan rusa, babi hutan atau apapun hewan yang ingin diburu. Kalau tidak ingin repot, di perjalanan jika sedang beruntung seperti kami, teman-teman akan bertemu dengan warga yang hendak menjual hasil buruannya ke kota, jadi bisa dibeli di jalan dan lebih murah (tawar dulu yaaa...!). Sampai di ujung Distrik Konda adalah pelabuhan nelayan dengan rumah panggung warga yang khas. Pantainya berlumpur jadi kurang cocok untuk bermain-main. Tapi, bagi ahli fotografi saya yakin bisa menemukan spot yang menarik untuk dijepret. Ammuke!

Kenang Kunang-Kunang


Malam sepi
Aku berpikir untuk mencari tempat yang asyik untukku sendiri
Untukku memikirkan dan membayangkan apa saja
Malam ini
Aku menyaksikan sebuah drama tentang hotaru; kunang-kunang
Dan seekor capung datang berkunjung ke kamarku
Ku buka pintu dan ku tangkap ia
Ku biarkan ia terbang bebas
Mencari teduhannya
Membebaskannya
Aku tahu, dan aku yakin
Bahwa semua yang terjadi
Langit pasti mencatatnya
Di atas sebuah perkamen besar
Malam ini
Salah satu catatan itu kembali padaku
Mengingatkanku pada capung dan kunang-kunang
Ya, aku orang yang sangat menghargai masa lalu.