Rabu, 05 September 2012

Surat Sahabat


Di desaku capung dan kunang-kunang bersahabat
Angin timur menjadi saksi persahabatan mereka

Ketika terik surya menyapa
Petani menyemai padi di sawah
Sepoi angin mengiring kedatangan capung
Beradu kecepatan dengan anak-anak yang berlarian di pematang sawah
Berkuasa ia di udara
Terbang tinggi menyapa langit
Hinggap rendah di pucuk padi yang merekah
Sampai sore menjelang
Dalam damai capung terbang
Dan awan berarak seolah kembali ke kediamannya yang agung
Di ufuk barat, sirat warna jingga
Membiaskan rasa rindunya pada sahabat lama
Sahabat yang tak pernah bersua

Angin sampaikan salam rinduku
Lantunkan selamat datang jika ia berkunjung
Bisikkan merdu nyanyian kutilang pagi tadi
Ceritakan bagaimana aku terbang
Ingatkan tentang aku

Teruntuk sahabat perdamaianku
Kasihku asri ladang kita
Rinduku rindu pada mata air
Cintaku bak berjuta benih yang ditanam
Sahabatku kunang-kunang
Selalu aku termenung di ambang sore
Di kaki langit aku memandang bias sinar surya yang meredup

Sahabat, aku dengar
Malam itu sangat indah
Berjuta cahaya berkelip di langit
Sahabat, petani ladang kita bercerita
Ia sering melihatmu terbang di sela-sela rami
Meliuk-liuk lambat seolah menari
Sebuah tarian cantik peri malam

Sahabat, aku dengar
Kau dianugerahi permata oleh dewata
Permata bersinar yang tak kian padam
Bagai pelita yang mulia
Berkelip dari jauh dan bergerombol
Begitu rupawan wujudmu kawan

Dalam lamun ku berkhayal
Kita terbang bersama
Alangkah sempurnanya malam
Alangkah bahagianya persahabatan kita

Usah risau
Ladang kita
Ladang hijau ini selalu akan hijau dan asri
Aku akan selalu menjaganya
Untuk kita dan anak-cucu kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar