Rabu, 05 September 2012

Lost in Papua Part II

Teminabuan memiliki arti kata yang sesuai dengan topografi wilayahnya. Daerah muara dengan sejuta sungai (belum pernah saya hitung, tapi kalau gak percaya bisa coba dihitung sendiri). Beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi hampir semuanya adalah sungai, seperti Panta Kapal sebuah sungai yang membelok seperti pantat kapal dengan tebing tinggi sebagai embatas sungai, bisa dialihfungsikan atau biasa digunakan sebagai papan loncat indah bagi para pengunjung. Anak-anak kecil pun bisa salto di udara lalu nyebur ke air. Pemandangan yang wowwww. Ada juga Tugu Trikora dengan cerita sejarahnya (maaf saya bukan jurusan IPS jadi bukan ranah saya untuk menjelaska n sejarahnya #alibi). Pelabuhan lama dan pelabuhan baru, di sana teman-teman bisa memancing atau sekedar menghabiskan waktu sore melihat-lihat. Pelabuhan lama menyuguhkan keindahan laut, hutan mangrove dan lokasi memancing, pun demikian dengan pelabuhan baru. Kalau mau hasil pancingan lebih besar, teman-teman dapat menyewa perahu nelayan atau sekedar mengganti uang bensin apabila teman-teman sudah berkenalan dengan warga di sana. Perahu akan masuk ke daerah muara dan ikan-ikan di sana memang sungguh wowww!!! macam ikan merah, ikan panjang dan ikan-ikan yang besarnya bisa segede paha masing-masing. Dengan uang yang cukup berlebih, yaaa...sekitar 900K ditambah kecakapan bersilaturahmi, teman-teman bisa menyewa perahu atau bisa juga disebut feri (cukup untuk 20 orang) untuk memancing cukup jauh dekat pulau tak dikenal sana. Dengan perjalanan sekitar 2 jam naik perahu tersebut, hasil pancingan bisa sangat memuaskan. Stike! Pulau yang tak dikenal itu bisa jadi pemandangan menarik tersendiri, pulau tak dihuni manusia hanya ada hutan dan rusa beserta hewan-hewan lain. Selamat menikmati!
Masih banyak lagi objek wisata yang bisa dikunjungi, Kali Sembra salah satunya. Dengan naik ojek 15K saja dari pasar lama (tempat saya menginap), air yang jernih dan pemandangan hijau yang apik siap disantap mata. Cukup dengan wisata sungai, wisata danau juga ada, namanya Danau *tuttttttttt (lupa). Saya sarankan datang ke sana saat masih pagi buta, yaa sekitar jam 5-6 pagi berangkat dari pasar lama. Pemandangannya akan lebih cantik saat sunrise. Bagi teman-teman yang ahli fotografi lokasi-lokasi tersebut memiliki banyak spot fotografi yang menjanjikan. Jangan lupa membawa tripod untuk memotret air terjunnya^^
Bagi yeng cakap bersilaturahmi atau yang berkelebihan uang bisa menyewa L200 untuk berjalan-jalan ke Distrik Konda. Pecinta tantangan akan lebih menyukai perjalanan ke sana. Jalannya masih off road, lebih dahsyat dibandingkan perjalanan dari Sorong ke Temi, apalagi kalau yang menyetir sangat ahli. Wooowwwww!!! Sambil berdiri di bak terbuka L200, pegangan yang erat dan berteriak sesuka hati di tengah hutan sungguh sangat menyenangkan. Suara teriakan akan bersaing dengan kocehan burung-burung yang bersembunyi di hutan. Saran: Silakan servis L200 sebelum melakukan perjalanan ke Konda, berhati-hati dalam menyetir karena bemper bisa patah dan duduk di bak terbuka lebih menyenangkan. Anggrek hutan di sisi-sisi jalan pun jumlahnya lebih banyak dibandingkan perjalanan ke Temi. Di tengah perjalanan teman-teman akan berjumpa dengan beberapa orang yang biasa disebut penjahat karena melakukan illegal logging. Kayu-kayu itu!!! #nangisdarah. Di hutan tersebut teman-teman dengan didampingi oleh warga bisa melakukan perburuan rusa, babi hutan atau apapun hewan yang ingin diburu. Kalau tidak ingin repot, di perjalanan jika sedang beruntung seperti kami, teman-teman akan bertemu dengan warga yang hendak menjual hasil buruannya ke kota, jadi bisa dibeli di jalan dan lebih murah (tawar dulu yaaa...!). Sampai di ujung Distrik Konda adalah pelabuhan nelayan dengan rumah panggung warga yang khas. Pantainya berlumpur jadi kurang cocok untuk bermain-main. Tapi, bagi ahli fotografi saya yakin bisa menemukan spot yang menarik untuk dijepret. Ammuke!

2 komentar:

  1. wah,... oezi
    ntar jadi tour guide ya kalo aku mau maen2 ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo lagi ada rejeki lah, moga bisa ke papua lagi^^
      belum puas ke raja ampat nya :D

      Hapus